NAMA SUPORTER PERSIB BANDUNG
PERSIB FANS
Klub dengan jumlah suporter paling banyak supporter yaitu PERSIB Bandung. Klub asal kota Bandung ini juga mempunyai banyak kelompok supporter dengan nama berbeda-beda yaitu:
1.BOBOTOH
2.BOMBER
3.VIKING
4.ABCD
5.VIKER'S/LADIES VIKER'S
6.BANDUNG CITY FLOWERS
7. FCC
8. MAUNG GEULIS
8. MAUNG GEULIS
Dan lain-lain.
Kelompok supporter dengan nama berbeda tapi hanya satu tujuan mereka yaitu Mendukung PERSIB Bandung agar bisa meraih gelar juara. Berikut sejarah 4 suporter Persib:
Sejarah Bobotoh
![]() |
| BOBOTOH |
(Foto: Bobotoh saat berada di Stadion Senayan, Jakarta)
Sejak pertama klub sepakbola Persib Bandung berdiri tahun 1933. Pendukung Persib sudah mulai muncul dan menunjukan eksistensi untuk mendukung klub sepakbola kebangaan kota Bandung tersebut, Bala Kurawa adalah sebutan pendukung Persib selain Bobotoh pada jaman tersebut, sejarah tercatat pada media masa khusus Olahraga, yang di terbitkan oleh Otto Iskadar Dinata tahun 1937, pendukung Persib sudah berada dan hadir untuk memberikan dukungan dan semangatnya ketika Persib Bandung bertanding di Lapangan Tegalega dan Ciroyom, Bandung. Tidak hanya dalam laga home, tercatat juga pada tahun tersebut, yaitu pendukung Persib sudah menunjukan loyalitasnya untuk menyaksikan langsung ketika Persib Bandung bertandang melawan Persis Solo yang digelar di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah.
Seiring loyalitas, fanatisme dan perkembangan baik prestasi klub, peran pendukung Persib mulai muncul dan selalu memberikan perubahan positif bagi klub tersebut, begitupun dengan nama julukan Bobotoh yang mulai populer di akhir tahun 80'an, ketika itulah banyak tokoh-tokoh atau artis yang selalu melontarkan "Ngabobotohan Persib ka Senayan (Stadion Gelora Bung Karno)" dari nama tersebut pendukung Persib mempunyai julukan, begitupun dengan media cetak lokal atau nasional yang mulai mempopulerkan nama Bobotoh sebagai sebutan untuk pendukung klub Persib Bandung yang terkenal fanatismenya.
Modern Era
Bobotoh adalah sub-kultur kelompok-kelompok pendukung Persib. Sejak pertama Liga Indonesia 1994/1995 berubah dari era Perserikatan menjadi Liga Indonesia, Bobotoh mulai banyak membentuk suatu perkumpulan atau komunitas, antara lain Balad Persib, ABCD, Stone Lovers, Jurig Persib, Viking Persib Club, Dll. Jika dahulu Bobotoh datang ke stadion tanpa perbedaan atribut dan satu Bobotoh, sekarang banyak perkelompokan yang hadir berada dalam area tribun stadion. Jika secaea global yang di maksud Bobotoh adalah, misalnya : anggota Viking adalah Bobotoh tetapi Bobotoh (individual) belum tentu anggota Viking.Viking Persib Club (VPC)
VPC atau Viking sudah ada sebelum organisasi atau kelompok suporter klub lain di indonesia menjamur di akhir tahun 90'an, Kelompok pendukung resmi Persib terbesar ini sudah mendeklarasika diri pada 17 Juli 1933.
The Bomber (Bobotoh Maung Bandung Bersatu)
Bomber Persib adalah kelompok pendukung Persib yang berada di tribun selatan, sejak tahun 1997 Bomber mulai di rintis dari perkumpulan kecil pendukung Persib dan ikut berafiliasi, kemudian mendeklarasikan Bomber di Hotel Santika Bandung, 03 Agustus 2001.
Flowers City Casuals (FCC)
FCC adalah kelompok garis keras di Indonesia, berawal dari tiga orang pendukung Persib yang sangat menyukai budaya inggris dan klub lokal yang mereka suka, pada tahun 2005 mereka bentuk kelompok FCC dengan penampilan Casual dan berpakaian brand terkenal eropa, kelompok ini tidak memiliki struktur organisasi dan keanggotaan formal.
La Curva Pasundan (LCP)
LCP adalah kelompok suporter garis keras di Indonesia, mereka selalu berpenampilan berwarna hitam, membawa giant flag besar dan nyanyian yang menggema selama 45x2 menit, awal kemunculan LCP adalah sekitar tahun 2012/2013
Tokoh Inspirations
Bernama asli Ayi Suparman adalah seorang pendiri dan petinggi Viking Persib Club, yang di angkat oleh banyak kalangan Bobotoh sebagai Panglima Viking Persib Club, tidak heran memang sosoknya yang begitu di segani oleh Bobotoh ataupun suporter rival, Ayi Beutik rela melakukan apa saja bahkan tindakan anarkis dilakukan demi sebuah harga diri klub kebangaannya. Selama hidupnya Ayi Beutik belum pernah membeli tiket dalam pertandingan sepkabola, selalu ada cara yang dilakukannya, misalnya memanjat tembok.Pria kelahiran 1968 yang memiliki hobi menonton sepakbola, musik dan memanjat tebing dan merupakan lulusan Jurusan Geodesi, Institut Teknologi Bandung (ITB), sesuai dengan background keilmuannya, dia bekerja di sebuah perusahaan Konsultan Asing sebagai bagian pemetaan. Oleh sebab itu tidak heran jika Ayi Beutik sangat mengenal daerah di Indonesia.
Ayi Beutik seorang Bobotoh yang sangat mencintai Persib Bandung, dia rela ditahan untuk membela perlakuan anggotanya yang melebihi batas sehingga terjadi tindakan kriminal yang merugikan orang lain, oleh karena itulah dia mendapat julukan sebagai Panglima dalam arti, sebagai bapak dari para Bobotoh. Berada dalam stadion Ayi Beutik sangat berpengaruh bagi kalangan Bobotoh selalu ada teriakan teriakan yang membuat suasana stadion semakin hidup.
Tradition
Bobotoh adalah culture yang tak pernah mati dari generasi ke generasi, dan sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat Jawa Barat khususnya Kota Bandung, utuk mendukung Persib Bandung. Sejak jaman dahulu Bobtoh adalah suporter yang mewariskan tradisi turun temurun dari oran tua ke anak cucunya, tidak heran bahkan seorang (tokoh bobotoh) Alm. Ayi Beutik yaitu Panglima kelompok Viking Persib Club (VPC) memberikan kedua nama anaknya yang khas Persib yaitu Jayalah Persibku dan Usab Perning, dengan maksud sebagai doa untuk Persib yang memang ketika waktu Jayalah Persibku lahir prestasi Persib hampir terdegradasi. Tidak hanya itu mereka juga dikenal nekat, mereka rela menjual barang dan meninggalkan pekerjaannya demi sebuah klub kebanggaanya, dan memerikan dukungannya saat Persib bertanding di home atau away , apapun mereka lalukan baik itu berangkat menggunakan kendaraan roda dua atau empat, kereta api, bahkan pesawat terbang dan kapal laut. Masih banyak lagi kebiasaan yang di lakukan dari kelompok-kelompok pendukung Persib lainnya.Bobotoh in Action (Protes, Kerusuhan, Awaydays, Terror, Fightin)
18 Januari 2006, Pada laga home dua pertandingan kalah berturut turut, membuat Persib diguncang people power. Sebelumnya di laga perdana sudah beredar ancaman dari Bobotoh dan kekalahan kedua akhirnya secara spontan membuat aksi demo. Ribuan Bobotoh, sesudah pertandingan Persib vs Persijap, menghadang kepulangan bus Persib dengan memblokade pintu keluar. Salah satu tokoh dari Bobotoh yaitu panglima Ayi Beutik (Viking Persib Club) dari tribun timur turun mengajak gerakan masa dari Bobotoh, dan akhirnya Bobotoh semakin banyak dan mengepung area VIP Stadion Silliwangi. Bobotoh yang di pimpin Ayi Beutik mulai meneriakan yel yel `Risnandar Mundur!` dan hujatan lainnya, Ayi Beutik angkat bicara dan menuntut agar pelatih Risnandar mundur sebagai jabatannya, manajer tim Persib Yosi Irianto saat itu meminta perwakilan dari Bobotoh untuk menyampaikan aspirasinya, namun mereka tidak puas dan masih akan tetap
disana sebelum pelatih dan asistennya di ganti. Namun akhirnya Bobotoh mengalah tapi dengan catatan, jika perubahan tersebut tidak terjadi mereka akan menggelar demo besar besaran, dan hasilnya perubahan itu terjadi. Pelatih Risnandar mundur dari jabatannya dan hanya mewakili dua pertandingan saja. Pengantinya Arcaan Lurie langsung memberikan kemenangan penting saat Persib tandang ke Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Banyaknya Bobotoh yang tour ke Yogyakarta saat itu menjadi salah satu tour yang paling heroik. Bukan karena rivalitas suporter kedua kesebelasan, namun ketika kota Yogyakarta begitu banyak Bobotoh (malam harinya jalanan malioboro di penuhi orang-orang berkaos Persib), yang memang begitu menanti kemenangan pertama. Teristimewa dari rangkaian kejadian itu, justru hubungan antara Ayi Beutik dan Risnandar yang tetap akrab dan tetap hangat. Candaan-candaan terlontar setiap kali dua sahabat dengan peran berbeda untuk Persib ini bertemu.
Record (The Biggest Awaydays in GBK Stadium)
Bobotoh pernah menciptakan rekor jumlah penonton terbanyak sepanjang sejarah sepak bola indonesia ketika memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada final Perserikatan 1985. Menurut dokumen majalah Tempo, kala itu sebanyak 150 ribu penonton hadir di SUGBK dan mayoritas diantaranya adalah pendukung Persib, bahkan pertandingan tersebut tercatat di AFC sebagai pertandingan amatir terbesar dan paling banyak di tonton di dunia.Pada Liga Indonesia pertama Bobotoh menciptakan rekor penonton terbesar sepanjang era sepak bola profesional indonesia, kejadian itu terjadi pada tahun 1995 saat final Liga Indonesia Persib Bandung bertemu Petrokimia di SUGBK, total sekitar 120 ribu penonton hadir memenuhi stadion terbesar di Indonesia tersebut.
Media
Bobotoh juga mempunyai stasiun radio dengan nama 96.4 Bobotoh FM yang di luncurkan 16 Juni 2011. Radio ini merupakan radio suporter pertama di Asia. Bobotoh FM dalam operasionalnya menggunakan tekhnologi Broadcasting terkini dan dapat di akses di seluruh dunia melalui internet dan Dynamic Streaming di bobotohfm.com, Para pendengar Bobotoh FM di seluruh dunia dapat saling berinteraksi secara maksimal baik secara telepon, seluler, internet, bahkan off air Bobotoh FM merupakan partner dari Cafe Persib sebagai media komunikasi dengan Bobotoh. Nama Bobotoh FM di pilih karena memiliki nilai filosopi berbasis Local Spesific Contcent yang dapat di angkat secara global.
Song for Persib and Persib Athem
Kota Bandung terkenal paling kreatif di Indonesia, banyak musisi tokoh/artis yang lahir di Bandung, pada pertengahan tahun 80-an musisi asal Bandung memberikan karyanya sebuah penghormatan terhadap Persib. Mulai pada tahun 1985-86 musisi legendaris asal Bandung membawakan lagu `Kami Cinta Persib` karya Dion Hutabarat, lagu tersebut sangat populer dan selalu di putar awal dan jeda pertandingan di Stadion Silliwangi. Setelah itu muncul beberapa musisi lainnya, seperti Bimbo yang membawakan lagu Jayalah Persibku dan yang fenomenal adalah seniman besar Kang Ibing yang membawakan lagu Maung Bandung, dari lagu itulah Persib mempunyai julukan baru selain Pangeran Biru.Pada tahun 2002, Viking Persib sebuah organisasi dari Bobotoh membuat gerakan dengan membuat album kompilasi untuk Persib, beberapa band besar seperti Koil, Harapan Jaya turut menyumbangkanaryanya, sementara Pas Band juga menyumbangkan karyanya yang sebelumnya pernah di muat di album mereka sendiri, di album pertama ini cenderung banyak mengandalkan jenis musik keras dan membakar semangat selerea anak muda saat itu.Beberapa tahun kemudian Viking merilis kembali album Viking Compilation Jilid 2, dalam album ini banyak varian jenis musik yang beragam, seniman besarpun turut berperan seperti Mocca yang mewakili jenis musik anak muda dan seniman legendaris Sunda seperti Kang Ibing dan Doel Sumbang.Di luar album kompilasi Viking, masih banyak musisi lain yang membuat lagu tentang Persib, baik yang di sisipkan di album mereka atau yang di rilis secara single. Berikut beberapa musisi/band yang membuat lagu tentang Persib :Kuburan Band - We Will Stay Behind You, Pas Band - Aing Pendukung Persib, Andi /Rif - Viva Persib, Seurius - Sihung Maung Bandung, Pascodex - Persib Juara.
Baca Juga : Febri Haryadi Skill Dewa
BOMBER (Bobotoh Maung Bandung Bersatu)
Sejarah
Bomber atau Bobotoh Maung Bandung Bersatu mulai dirintis sejak 1997 tak kurang dari dua lusin perkumpulan bobotoh telah menyatakan sikap untuk berafiliasi dan akhirnya mendeklarasikan bomber di hotel SANTIKA Bandung pada tanggal 3 agustus 2001. Dalam berdemokrasi bomber membebaskan perkumpulan yang berada dalam pondasi bomber untuk tetap memakai atribut kebesaran mereka masing-masing namun jika sudah berada dilapangan merekapun sepakat hanya akan mengibarkan bendera bomber.
Dalam perjalananya bomber sudah mengalami empat kali pergantian ketua umum yaitu Asep S Abdul, Arip Maulana Yusuf, Arief Maulana DJ, dan pada tahun 2007 kembali diketuai oleh Asep S Abdul hingga sekarang. Pada tahun 2006 bomber sempat meleburkan diri bersama Viking Persib Club dan menjadi distrik viking terbesar dengan nama Viking The Bomberman namun hanya jelang satu tahun pada tahun 2007 bomber kembali mencoba mandiri dan menjadi organisasi yang independent dengan nama The Bomber.
The Bomber mempunyai tujuan untuk mendukung Persib Bandung dalam semua lingkup kegiatannya, mendukung timnas Indonesia dalam kancah persepakbolaan Nasional dan Internasional, bomber juga berkomitmen untuk membangun supporter sepakbola yang kritis,kreatif,tertib,santun,cerdas dan bertanggung jawab demi persib.
Dalam perjalananya bomber sudah mengalami empat kali pergantian ketua umum yaitu Asep S Abdul, Arip Maulana Yusuf, Arief Maulana DJ, dan pada tahun 2007 kembali diketuai oleh Asep S Abdul hingga sekarang. Pada tahun 2006 bomber sempat meleburkan diri bersama Viking Persib Club dan menjadi distrik viking terbesar dengan nama Viking The Bomberman namun hanya jelang satu tahun pada tahun 2007 bomber kembali mencoba mandiri dan menjadi organisasi yang independent dengan nama The Bomber.
The Bomber mempunyai tujuan untuk mendukung Persib Bandung dalam semua lingkup kegiatannya, mendukung timnas Indonesia dalam kancah persepakbolaan Nasional dan Internasional, bomber juga berkomitmen untuk membangun supporter sepakbola yang kritis,kreatif,tertib,santun,cerdas dan bertanggung jawab demi persib.
VIKING PERSIB CLUB
Sejarah
Periode 1993-1998
Bermula saat sekelompok bobotoh fanatik PERSIB yang biasa“menghuni” tribun selatan mencetuskan ide untuk menjawab totalitas “sang idola” PERSIB Bandung di lapangan dengan sebuah totalitas dalam memberi dukungan, maka setelah melalui beberapa kali pertemuan yang cukup alot dan memakan waktu, akhirnya terbentuklah sebuah kesepakatan bersama. Tepatnya pada Tanggal 17 Juli 1993, disebuah rumah dibahu jalan Kancra no. 34, diikrarkanlah sebuah kelompok Bobotoh dengan nama VIKING PERSIB CLUB..
Periode 1993-1998
Bermula saat sekelompok bobotoh fanatik PERSIB yang biasa“menghuni” tribun selatan mencetuskan ide untuk menjawab totalitas “sang idola” PERSIB Bandung di lapangan dengan sebuah totalitas dalam memberi dukungan, maka setelah melalui beberapa kali pertemuan yang cukup alot dan memakan waktu, akhirnya terbentuklah sebuah kesepakatan bersama. Tepatnya pada Tanggal 17 Juli 1993, disebuah rumah dibahu jalan Kancra no. 34, diikrarkanlah sebuah kelompok Bobotoh dengan nama VIKING PERSIB CLUB..
Adapun pelopor dari pendiriannya antara lain ; Ayi Beutik, Heru Joko, Dodi “Pesa” Rokhdian, Hendra Bule, dan Aris Primat dengan dihadiri oleh beberapa Pioner Viking Persib Club lainnya, yang hingga kini masih tetap aktif dalam kepengurusan Viking Persib Club. Nama VIKING diambil dari nama sebuah suku bangsa yang mendiami kawasan skandinavia di Eropa Utara. Suku bangsa tersebut dikenal dengan sifat yang keras, berani, gigih, solid, patriotis, berjiwa penakluk, pantang menyerah, serta senang menjelajah. Karakter dan semangat itulah yang mendasari “Pengadopsian” nama VIKING kedalam nama kelompok yang telah dibentuk. Secara demonstratif, Viking Persib Club pertama kali mulai menunjukan eksistensinya pada Liga Indonesia I — tahun 1993, yang digemborkan sebagai kompetisi semi professional pertama di Tanah Air kita. Slogan “PERSIB SANG PENAKLUK” begitu dominan terlihat pada salah satu atribut yang dipakai anggotanya.
Viking dimasa ini masihlah sangat tradisional dan belum menunjukkan geliat sebagai sebuah organisasi yang utuh secara profesional, bahkan pada awalnya mereka tidak mempunyai homebase dan menjadikan halaman sekretariat PERSIB di Jalan gurame sebagai tempat berkumpul. Seiring waktu kehadiran mereka yang merajai tribun selatan pun mulai dikenal dan diakrabi bobotoh, banyak pula yang berminat untuk menjadi bagian dari Viking, pendaftaran anggota pun mulai dibuka lebar.
FCC (FLOWERS CITY CASUALL)
Sejarah
NAMA Flower City Casual (FCC) memang masih cukup asing di kalangan komunitas suporter, khususnya bobotoh Persib. Tapi jangan salah, kiprah FCC tidak bisa dianggap sebelah mata ketika mendukung Maung Bandung berlaga di setiap pertandingannya.
Flower City Casual (FCC) yang mengandung arti Casual dari Kota Bandung, merupakan satu dari sekian banyak kelompok suporter Persib yang selalu hadir Maung Bandung bertanding di kandang sendiri.
Hadir dengan gaya casualnya dan tentu saja didasari kecintaannya terhadap Persib, FCC resmi berdiri pada tahun 2005 yang dipelopori oleh 3 orang pecinta Persib. Karena mempunyai kesamaan hobi dan kecintaan terhadap berbagai hal berbau Inggris atau British, FCC hadir diantara banyak kelompok suporter Persib dan memberikan dukungan positif kepada tim jagoannya.
“Mungkin kita berdiri karena pertama, adanya kesamaan hobi, sama-sama suka Persib. Yang kedua suka kultur Inggris, dalam artian background-nya skindhead dan suka brandsport luar negeri seperti Adidas (Jerman),” ujar Kiki selaku petinggi FCC, yang ditemui persibholic.com di Cikapayang beberapa waktu lalu.
Pada dasarnya FCC ini sama dengan kelompok-kelompok suporter lainnya yang mendukung Persib, hanya saja yang membedakan mereka adalah dari penampilan yang apa adanya.
“Ya kami sehari-hari juga penampilan seperti ini, di stadion pun penampilan seperti ini. Hanya ingin jadi diri kita sendiri aja” ujar Kiki.
“Yang menjadi ciri khas anggota FCC pertama dilihat dari sepatu, kebanyakan memakai Adidas, traning ellese dan lain-lain. Ya pokoknya kebanyakan memakai brand sport tahun 80-an” lanjut Kiki.
Soal kemungkinan adanya pandangan-pandangan “miring” yang bisa datang dari suporter Persib yang lainnya karena adanya perbedaan dari segi penampilan, Kiki menganggap itu hal yang biasa terjadi kepada kelompok yang baru muncul.
“Sesuatu yang baru pasti ada pandangan yang baik dan tidak, itu hal yang wajar. tapi kita menganggapnya positif saja, mungkin karena kita dan yang lainnya belum saling mengenal,” tambah Kiki.
FCC ini tidak memiliki struktur organisasi dan keanggotaan formal seperti kelompok-kelompok pendukung Persib lainnya.
“Kami disini tidak ada struktur organisasinya. Kami disini ya teman sekaligus keluarga yang sama-sama memiliki hobi yang sama, baik hobi mendukung Persib maupun dari dandanan,” lanjut Kiki.
Setelah 6 tahun berjalan kelompok ini sudah memiliki 700 orang anggota, tetapi yang aktif sekitar 200 orang. Kelompok ini selalu setia datang ke stadion untuk mendukung Persib.
Bukan hanya partai kandang tetapi partai tandang pun mereka selalu ikut mendukung Persib terbukti pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan telah menjadi saksi mereka ketikamendukung Maung Bandung.
Pengisi setia tribun utara dengan ciri khas flair disaat Persib mencetak gol ini selain mendukung Persib, FCC juga selalu mengadakan acara musik secara rutin setiap tahunnya dengan mengundang bintang tamu band-band yang sering mengisi acara bola.
Kelompok suporter ini biasanya sering mengadakan kumpul bareng disetiap minggunya yaitu pada hari jumat malam di taman Cikapayang, Dago.
Terakhir, mereka menyatakan siapapun bisa bergabung asalkan cinta dan bangga terhadap Persib Bandung. Dan mereka tidak mewajibkan harus memakai sepatu adidas, yang penting berpenampilan casual dalam artian stelan santai seperti yang dipakai sehari-hari.
Baca Juga: SEJARAH PERSIB BANDUNG
Nah itulah sekilas tentang 4 nama Supporter Besar PERSIB BANDUNG. Walaupun mereka memakai chant yang berbeda di stadion tapi kita tetap satu tujuan mendukung PERSIB
WE ARE PERSIB
WE ARE PROUD
WE ARE PERSIB
WE ARE PROUD



.jpg)
.jpg)
.jpeg)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar